Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Agama, Filsafat, dan Keindahan


BAB II
PEMBAHASAN

A.  KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM AGAMA

Ilmu budaya dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya.[1] Salah satu syarat dalam kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Dan untuk mencapai kedamaian ini harus diikuti dangan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Yang menciptakan dan memelihara semua yang ada di dunia ini.
Orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu merasa dilindungi oleh Tuhan dan dalam keadaan bagaimanapun mereka tidak merasa takut. Mereka yakin bahwa tidak ada daya upaya dan tiada kekuatan yang mempengaruhi atau membinasakan kalau Tuhan tidak mengijinkan. Mengingat kebutuhan manusia akan rasa aman itulah yang menjadi pokok atau rasa pangkal utama bagi manusia untuk mempercayai Tuhan dan perlunya beragama.
Kepercayaan manusia kepada Yang Berkuasa itu berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran dan peradaban manusia itu sendiri, untuk menampung dan memberikan jawaban atas kegelisahan dan keragu-raguan yang mencemaskan  dan menakutkan. Kalau dahulu orang mempercayai benda-benda, binatang-binatang, barang-barang, batu dan sebagainya yang dapat menolongnya untuk mencapai rasa aman, maka turunlah ajaran-ajaran Tuhan yang diberikan langsung oleh nabi-nabi yang akan menolong manusia dalam hidupnya. Sedangkan persiapan yang harus dibawa untuk menjamin rasa aman itu ialah iman, amal dan ibadahnya, semua ini bisa dilakukan dengan sembahyang, doa-doa dan permohonan kepada Tuhan.[2] Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada


Tuhannya. Seperti di Bali, sebagian penduduk memeluk agama Hindu, mereka memmpunyai cara tersendiri untuk pemujaan terhadap tuhan, mereka memuja tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang yang berwana-warni. Daerah lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara  ataupun kebudayaannya berbeda tetapi tujuannya sama yaitu Tuhannya.[3]

B.  KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM FILSAFAT

Filsafat bersama seni, teologi, hukum dan sejarah termasuk dalam kelompok Pengetahuan Budaya atau The Humanities, (Samsoeri,1980:2).
Dari sini jelaslah bahwa filsafat dalam IBD adalah sebagai media, kongkritnya, IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari filsafat untuk melatih kepekaan mahasiswa dan memperluas wawasan pemikirannya dalam mengamati suatu fenomena atau mengkaji suatu masalah kemanusiaan dan budaya.
Apabila membandingkan definisi kebudayaan dan filsafat  keduanya bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir. Sedangkan filsafat adalah  cara berfikir secara logis, sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah betapa filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai, nilai berasal dari Tuhan kemudian manusia. Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melaui filsafat. oleh karena kebudayaan berpangkal Pada manusia, maka jelas yang menentukan kebudayaan adalah filsafat.[4]

C.  KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KEINDAHAN.

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas kenekaragaman manusia dan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang mempunyai daya tarik dan setiap orang memandang indah suatu benda atau objek itu berbeda. Dapat disimpulakan bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan hubungannya dengan si pengamat.
Seperti halnya kehidupan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan dari karya manusia yang tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan kesenian atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu kebudayaan. Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi berkembangnya kesenian tersebut.
Akan tetapi kesenian Indonesia mengalami kemunduran, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut antara lain, orang-orang tua yang menjadi pendukung berangsur-angsur digantikan oleh anak muda yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya penggemar kesenian rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan modern yang kemudian  menggeser posisi kesenian rakyat.
Untuk memelihara kesenian rakyat sebagai budaya peninggalan nenek moyang, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan festifal setiap tahun, diharapkan dengan cara ini kesenian rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut jelas bahwa keindahan dan kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya adalah hal yang indah.[5]



BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Ilmu budaya dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya. Konsepsi ilmu budaya dasar dalam agama, Salah satu syarat dalam kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam filsafat, filsafat mengendalikan cara berfikir dalam kebudayaan secara logis, sistematis, dan universal. Manusia menentukan nilai melaui filsafat. oleh karena kebudayaan berpangkal Pada manusia, maka jelas yang menentukan kebudayaan adalah filsafat.
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam keindahan,  keindahan dan kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya adalah hal yang indah.
B.  SARAN
Dengan adanya makalah ini bisa dijadikan dasar kajian untuk menelaah secara lebih lanjut tentang konsepsi ilmu budaya dasar dengan agama, filsafat, dan keindahan.


DAFTAR PUSTAKA
Drs. Herimanto, M. Pd., M. Si. & Winarno, S. Pd., M. Si. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2017)
Himpunan Mahasiswa PGMI IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
M.Habib Mustopo.  Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya. (Surabaya: Usaha Nasional)


[1] Herimanto & Winarno, Ilmu Sosual dan Budaya Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), hlm. 3
[2] M.Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm.59
[3] Himpunan Mahasiswa PGMI IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
[4] M.Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm.67,71 & 72
[5] Himpunan Mahasiswa PGMI IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Agama, Filsafat, dan Keindahan"

Post a Comment