Perkembangan yang menyimpang - Psikologi


 Perkembangan yang menyimpang - Psikologi

 A. Pengertian Perkembangan yang menyimpang

            Psikologi bermuala dari konsep sederhana yang kemudian terus di kembangkan dengan pemikiran kritis oleh para ahli psikologi, hingga di kenal sampai sekarang ini. Psikologi kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejiwaan prilaku dan respon tingkahlaku manusia dengan lingkungannya. Dalam mempelajari ilmu Psikologi ada pula perkembangan perkembangan yang menyimpang menganai psikologi.
Perkembangan adalah perubahan karakteristik yang khas dari gejala-gejala Psikologis kearah yang lebih maju.para ahli psikologis pada umumnya menunjukkan pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses prubahan yang bersifat progresif dan menyebapkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. berkat adanya pertumbuhan maka pada saatnya akan mencapai kematangan.[1]
Sedangkan menyimpang ialah Perilaku yang menyimpang dari norma norma dan nilai sosial keluarga masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan solidaritas kelompok
Jadi perkembangan yang menyimpang adalah Perkembangan, atau perubahan karakteristik seseorang yang menyimpang dari norma-norma dan nilai social dalam masyarakat.[2]
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh setiap individu, perkebangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang di tinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia.


B. Contoh yang Mempengaruhi Proses Perkembangan

Setiap indivdu di lahirkan ke dunia dengan membawa hereditas tertentu. ini berarti bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tuanya. Karakteristik tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh, warna kulit, dan bentuk rambut) dan psikis atau sifat-sifat mental seperti emosi, kecerdasan, dan bakat. Contoh yang mempengaruhi proses perkembangan :

Baca juga : Gejala Perasaan Emosi

1. Hereditas

            Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas di artikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang di wariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen”.[3]

2. Lingkungan Perkembangan

            Lingkungan perkembangan merupakan berbagai pristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme yang di duga mempengaruhi atau di pengaruhi oleh perkembangan individu. Lingkungan ini terdiri atas
a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai rancangan arsitektur suatu rumah.
b.Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan di pengaruhi oleh perkembangan individu.

3. Faktor Perkembangan Pembawaan

            Pada waktu seseorang lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan potensi yang ada pada seseorang yang baru lahir adalah:
a.       Kecerdasan
b.      Bakat-bakat Khusus
c.       Jenis kelamin
d.      Jenis ras
e.       Sifat-sifat fisik
f.       Sifat-sifat kepribadian
g.      Dorongan-dorongan

4. Masa kandungan dan Bayi

            Pada  waktu di lahirkan seseorang telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan ibu. selama perkembangannya seseorang-seseorang itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang di sajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu.

5. Pengalaman di masa kecil

Masa seseorang dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa awal dimulai ketika seseorang berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa awal perkembangan flsik seseorang akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada usia ini faktor perkembangan pembawaan akan mulai terlihat dan orang tua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan seseorang.

6. Lingkungan Sekitar

Kehidupan manusia khususnya seseorang dibutuhkan banyak berinteraksi dengan seseorang lainnya. Lingkungan fisik (physical envirenment) banyak mempengaruhi perkembangan seseorang. Faktor perkembangan lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut sebagai faktor perkembangan exogen. Pada seseorang usia ini seseorang sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia komunikasi.

7. Orang Tua, Budaya, Agama

Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan seseorang. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang seseorang, selain itu ada pula faktor perkembangan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan seseorang, seperti halnya dengan kebudayan.

8. Faktor perkembangan Turunan (Warisan)

a)      Bentuk tubuh dan warna kulit.
Gen dari orang tua akan memepengaruhi jasmani dan tidak bisa di ubah oleh teknologi secanggih apapun.
b)      Sifat – sifat
Warisan dari orang tua sama halnya dengan bentuk tubuh dan warna kulit tidak dapat diubah. Tipe manusia berdasarkan sifatnya menurut Edward Sparanger adalah manusia ekonomi, teori, politik, sosial, seni dan agama

c)      Inteligensi
Yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau masalah. Tes Inteligensi yang standar antara lain tes binet-simon, tes Wechsler, tes Army Alpha dan Beta, tes Progressive Matrices

d)     Bakat
Yaitu kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Bakat dapat diketahui dari tingkah laku seseorang atau dengan tes bakat. Bila seorang seseorang tidak diberi kesempatan untuk melatih bakatnya, maka bakatnya tersebut tidak akan berkembang.

e)      Penyakit atau cacat tubuh
Orang yang sehat atau memiliki tubuh lengkap tidak kurang suatu apapun dengan orang yang memiliki cacat tubuh atau sakit tentu memiliki rasa yang berbeda dalam memandang diri sendiri, kehidupan, dan sekitarnya sehingga secara langsung akan berpengaruh pada perkembangan perkembangan psikologinya.

C. Pengartian Abnormalitas

            Abnormalitas adalah psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal. Perilaku abnormal terdiri dari dua kata yaitu Pelaku dan Abnormal.[4]
            Perilaku menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tingkah laku seseorang manusia atau sikap seorang manusia, sedangkan abnormal dapat di definisikan sebagai hal yang jarang terjadi atau penyimpangan dari kondisi rata-rata (seperti tinggi badan yang ekstrem). Abnormalitas umumnya di temukan berdasarkan munclnya beberapa karakteristik sekaligus.
Sumber lain mengatakan Prilaku abnormal adalah prilaku yang menyimpang dari norma social. Karena setiap masyarakat mempunyai patokan atau norma tertentu, untuk prilaku yang sesuai dengan norma maka dapat di terima, sedangkan prilaku yang menyimpang secara mencolok dari norma ini di anggap abnormal. Sehingga prilaku yang di anggap abnormal oleh suatu masyarakat mungkin di anggap tidak normal oleh masyarakat lain, jadi gagasan tentang kenormalan atau keabnormalan berbeda dari suatu masyarakat lain dari waktu ke waktu dalam masyarakat yang sama.

D. Jenis-jenis Gangguan Psikologi

1. Fobia

Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.   Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Penderita menyadari bahwa kecemasan yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki masalah.

a.     Agorafobia
arti harfiah dari agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang. keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang.

b.      fobia spesifik
Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi. beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari

c.       Fobia Sosial
Kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang serasi dengan yang lainnya melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan, hobi, kencan dan perjodohan. kecemasan tertentu dalam situasi sosial adalah normal, tetapi penderita fobia sosial merasakan kecemasan yang berlebihan sehingga mereka menghindari situasi sosial atau menghadapinya dengan penuh tekanan. penelitian terbaru menunjukkan bahwa 13% penduduk pernah mengalami fobia sosial. keadaan-keadaan yang sering memicu terjadi kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:
1)      berbicara di depan umum
2)      tampil di depan umum (main drama atau main musik)
3)      makan di depan orang lain
4)      menandatangani dokumen sebelum bersaksi
Tanda fobia pada diri seseorang dapat mudah di kenali dari reaksi takut berlebihan yang di perlihatkannya ketika melihat objek atau menghadapi situasi tertentu.

2. Kelainan Obsesif-Komplusif

Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.
Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
PenyakiT obsesif-kompulsif berbeda dengan kelainan kepribadian obsesif-kompulsif.Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. Dan Penyebabnya tidak diketahui.
Obsesi yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja. Ritual dilakukan untuk mengendalikan suatu obsesi dan bisa berupa:
a.       Mencuci atau membersihkan supaya terbebas dari pencemaran
b.      Memeriksa untuk menghilangkan keraguan
c.       Menimbun untuk mencegah kehilangan
d.      Menghinidari orang yang mungkin menjadi obyek penyerangan.
Gangguan Obsesif komplusif dapat di alami oleh siapa saja. Meski lebih sering terjadi di awal usia dewasa, penyakit ini juga bias terjadi pada atau remaja.

3.Depresi

Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.

4. Manic Depresi

Manic depresi atau depresi bipolar sebenarnya dianggap sebagai salah satu jenis terburuk dari depresi yang biasanya orang derita. Ditandai dengan perubahan tiba-tiba dan ekstrim dalam suasana hati mereka, Maniac depresi dikatakan disebut seperti itu karena maniak = mania mengacu pada “up” sambil depresi mengacu pada “down”. Tapi saat ini disebut mood pergi ke absurditas, dikarenakan kesal bahkan oleh terkecil atau paling sederhana menipis seperti tidak mendapatkan es krim rasa favorit Anda, ini tidak mungkin hanya tanda brattiness, namun ketika mendapatkan kesal kemudian ada makian dan bersumpah pada vendor es krim dan melemparkan tantrum tidak masuk akal, ini mungkin sudah menjadi awal dari Manic depression.

5. Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda/ alter ego, adalah kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih yang tumbuh bersama-sama dalam satu badan manusia tersebut. masa-masa kritis di mana seseorang bisa memiliki kepribadian ganda adalah masa-masa saat ia mulai mencari jati diri.
Begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi mereka dalam mencari jati diri, di antaranya: tekanan orang tua harus jadi ini itu dll, tekanan lingkungan, tekanan dari diri sendiri yang ingin menunjukkan bahwa dirinya hebat, & tekanan untuk diakui. itu sebabnya, jangan pernah merasa bahagia bila memiliki anak abang yang pendiam!! sangat pendiam!! karena bisa saja dia menyimpan sesuatu semacam bom waktu. masa-masa abang adalah masa-masa yang rawan, karena biasanya di masa-masa itulah anak mulai mencari jati dirinya.

6. Schizophrenia


Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social ekonomi rendah.

Dari berbagai macam gangguan jiwa ini, penyebap utamanya tetap sama dan hanya satu yaitu setres atau tekanan terhadap diri sendiri. Beberapa orang mampu bangkit dari tekanan atau keterpurukan, atau pengalaman buruk, namun beberapa tetap terkurung dalam masa lalu dan terus menyalahkan diri sendiri. Kondisi di mana seseorang tidak mampu berfikir positif terhadap apa yang sudah terjadi, hal ini yang dapat menjadikan gangguan.



[1] https://google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/wiladatulburdatilmardikah/pengertian-psikologi-perkembangan _57ccc9106423bdcf5e5f4472
[2] Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta:PT Bumu Aksara 2000), hlm. 10
[3] Syamsu, Psikologi perkembangan anak dan remaja, (Bandung, Pt. Remaja rosda karya, 2000 s.d. 2014), hlm. 31
[4] Bimo, Psikologi Umum, (Jakarta, Andi Ofset, 2004), hlm. 24

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perkembangan yang menyimpang - Psikologi"

Post a Comment